Akuntansi Persediaan
Bertemu lagi dengan kami Konsultan Pajak Jombang, kami akan membahas tentang ” AKUNTANSI PERSEDIAAN “
Persediaan (inventories) merupakan barang yang di miliki untuk dijual sebagai bagian dari operasi bisnis normal perusahaan. Dengan mengecualikan organisasi tertentu, persediaan merupakan aset yang dibutuhkan dan penting bagi perusahaan.
Pentingnya metode penetapan biaya untuk penilaian persediaan adalah karena dampaknya pada laba neto dan penilaian aset. Metode penetapan biaya persediaan di gunakan untuk mengalokasikan beban pokok barang yang tersedia untuk dijual (persediaan awal ditambah pembelian neto) anatara beban pokok penjualan (pengurang laba) atau persediaan akhir (aset lancar). Oleh karena itu, penetapan biaya untuk persediaan mempengaruhi pengukuran laba maupun aset.
Persamaan persediaan (inventory equation) sangat berguna untuk memahami arus persediaan. Berikut ini adalah persamaan persediaan persediaan untuk perusahaan dagang :
Persedian awal + Pembelian neto – Beban pokok penjualan = Persediaan akhir
Persamaan ini menekankan arus biaya dalam perusahaan. Persamaan ini juga dapat dinyatakan menggunakan Alternatif seperti dibawah ini :
Beban pokok barang yang tersedia untuk dijual (persediaan awal + Biaya persediaan yang diperoleh selama periode tersebut :
- Persediaan akhir (laporan posisi keuangan)
- Beban pokok penjualan (Laporan laba rugi)
biaya persediaan awalnya dicatat pada laporan posisi keuangan. Saat persediaan terjual, biaya ini di pindahakan dari laporan posisi keuangan dan mengalir ke laporan laba rugi sebagai beban pokok penjualan (cost of good sold– COGS).
Konsep penting akuntansi persediaan adalah arus biaya. Jika semua persediaan diperoleh atau diproduksi selama periode penjualan, beban pokok penjualannya sama dengan biaya barang yang dibeli atau diproduksi.
Untuk mengilustrasikan asumsi arus biaya yang tersedia, anggaplah bahwa keterangan berikut ini mencerminkan catatan persediaan suatu perusahaan
Persediaan pada 1 januari, tahun ke-2 40 unit @ $500 $20.00
Persediaan yang dibeli selama tahun berjalan 60 unit @ $600 $36.00
Beban pokok barang yang tersedia untuk dijual 100 unit $56.00
Asumsikan bahwa 30 unit terjual selama tahun berjalan seharga $800 per unit, sehingga total pendapatan penjualan sebesar $24.000. GAAP memperbolehkan tiga opsi bagi perusahaan dalam menentukan biaya mana yang dikaitkan dengan penjualan.
Metode ini mengasumsikan bahwa unit pertama yang dibeli merupakan unit pertama yang akan dijual. Dalam FIFO, laba bruto perusahaan dihitung sebagai berikut
Penjualan $24.000
COGS (30 @ $500) ( 15.000 )
Laba bruto $9.000
Oleh karena biaya persediaan sebesar $15.000 telah dipindahkan, biaya persediaan yang tersisa akan di laporkan dalam laporan posisik keuangan pada akhir periode adalah $41.000
Dalam asumsi penetapan biaya persediaan LIFO, unit yang dibeli terakhir merupakan unit yang pertama dijual
Penjualan $24.000
COGS (30 @ $600) 18.000
Laba bruto $ 6000
Oleh karena biaya persediaan sebesar $18.000 telah dipindahkan dari laporan posisi keuangan dan tercermin dalam COGS, biaya yang tersisa sebesar $38.000 pada laporan posisi keuangan akan dilaporkan sebagai persediaan
Metode ini mengasumsikan bahwa unit yang terjual tanpa memerhatikan urutan pembeliannya dan menghitung COGS, serta persediaan akhir hanya sebagai rata-rata tertimbang seperti berikut ini.
Penjualan $24.000
COGS (30 @ $560) 16.800
Laba bruto $ 7.200
COGS dihitung sebagai rata-rata tertimbang dari total beban pokok barang yang tersedia untuk dijual dibagi dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual ($56.000/100 = $560 ). Unit terakhir yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan adalah (70 unit x $560 per unit)
setelah mengetahui tentang “Akuntansi Persediaan” tidak perlu bingung harus kemana mengurus urusan pajak Anda, kami dari konsultan pajak Attax Indonesia siap membantu Anda.
Komentar Terbaru